Gundah….
Yach rasa yang itu yang ada pada jiwaQ
sekarang, malam begitu dingin seolah-olah udara tak memihak, gemericik air yang
jatuh dari arah lain membuatQ hanyut…. Dimana letak nada itu…?
(tet….tet…)
bunyi bel bertanda akan dimulainya kegiatan : ayo tahajud… tahajud….tahajud…
“seru pengurus seraya membangunkan santri” di dalam heningnya malam kumerasa
ada yang hilang… seraya hampa… “ada apa sebenarnya yang terjadi?....”
“alangkah menakutkan keadaanQ ketika dzat
yang maha bijaksana menjalankan keadilannya Q biasa memusuhi tuhanQ dengan
mendurhakainya. Padahal tiada yang mengasihiku tanpa seizinnya – ya tuhanQ.
Semoga engkau berkenana memberi ampun kepada Q yang berdosa, yang selalu
melampaui batas. Namun sekarang te;ah menyesal.
Ketika malam tiba, ratapan tangis tak
tertahan karena tumpuhan dosa…
“maafkan Q ya Allah”
Q masih merasa gusar apa benar yang
dikatakan oleh syaikhina bahwa hati yang sering gundah…. Hampa adalah faktor
dari banyaknya dosa…. Masya Allah…. Apa itu benar tapi rasa ini tak seperti
biasanya aku fana… jeh aku dach capek dengan semua ini….
Setelah lama Q termenung tiba-tiba Q
tertidur, didalam tidurQ aku berjumpadengan sesosok wanita yang Q rindukan…..
yach… dia adalah ibuQ, ku melihat dia tersenyum padaQ tanpa ada kata ataupen
suara, inginQ ungkap bahwa Q sangat rindukannya… ibu… Q merasa tak mamapu,
sudah hampir 3 bulan aku ada di pesantren, tak pernah bersuara dengan moe ibu….
Ibu aku merindukanmoe….
“Vira…. tidur
ayo bangun sholat shubuh” gumam temanQ, akupun kaget, ternyata aku hanya
bermimpi…. Ibu… ada apa ya….??? Aku pun tak begitu menghiraukannya semuanya ku
rasa tak da apa-apa, semua pasti baik-baik saja. Vira..vira.. ada sesuatu nich,
perselan buat kamu dari keluarga di Maluku, “oh yach makasiiustadzah” ucap vira
dengan nada sedikit kaget.
“untuk vira anak Q…
Kuatkanlah
dirimu, untuk sanggup menerima berbagai macam cobaan dengan hati sabar dikala
menghadapi setiap kegetiran, tangkal segala kegetiran itu dengan hati yang
penuh kesabaran, jagalah lisanmu, pejamkan mata sembunyikan rahasia,
sunggingkan senyum dibibirmu setiap hari masa menderahmu sedang malam kau
tumpahkan rindu menghadap tuhan tanpa ada yang tahu, ambillah kesempatan malam
jadikan iya jalan lapang buat hari esok raih kemuliyaaan pada saat yang lain
kesulitan mencari jalan, berjuanglah….!”
Ibumu
Tak terbendung rasa yang kian mendera,,air
mata bercucuran indah….Q sebut dan Q junjung serta tuhan pencipta langit dan
bumi….ya robb,,, akue sudah lama melupakanmu, aku teringat pesan-pesan ibu
“mencari berkah di malam lailatul qodar” dan aku sudah berniat uentuk mencari
sesuatu yang baru di Ramadhan tahun ini, pulang nanti Q beritahu ibu bahwa aq mendapatkan
sesuatu yang akan buat ibu bangga pada Q “gusarQ dalam hayal” setiap detik aQ
bermunajat kepada Allah “Subhallah wal ahmdulillah….. untuk keselamatan
keluarga Q yang ada dikejauhan” ayah ibu Q khususnya Qberharap q akan
membahagiakan mereka” Ya Allah limpahkan lah segala kebaikan kepada ayah dan
ibu Q… di sana.
Tak terasa air mata ini menetes sangat
deras dan selalu terbayang wajah ayah dan ibu Q…
Ayah…ibu… aq ingin pulang…
“vira kamu tidak apa” tanya pengurus kepada
Q ?....
“vira… viraa… kamu ditunggu ustadzah yuki
ditempat pemanggilan sekaran… kaget… penasaran itu yang Q rasa… ada apa yach….?
“vira, kamu yang namanya vira, vira
siap-siaplah habis ini keluargamu mau menjemput kamu dan sekarang bereskan
semua barang-barang kamu, jangan buat keluargamu menunggu…! Semakin penesaran..
Emang ada apa ustadzah ??? ”tanyaQ” ndak
tau vir, mending kamu ke kamar dan bereskan semua barang-barangmu…..!
Setelah lama
menunggu ahirnya ku lihat dari ujung pintu ternyata paman Q dari tuban yang
menggambil Q dan q segerahkan bertanya pada paman….”engg ada apa malam-malam
kok pulang…. Ada apa paman ?”
“vira sudalah nanti kamu juga tahu sendiri
tenanglah….! Aku pun mencoba untuk tenang. Setelah sampai di Bandara aku merasa
melihat bayangan sesosok orang yang sangat aku rindukan…
How… ada apa dengan Q……? seharusnya aku
senang karena bisa pulang sebelum waktu liburan tapi mengapa air mata ini
selalu menetes dan serasa tak bisa terbendung……
“paman tak ada apa-apa kan? “Tanya Q”
“vir tenanglah ! “jawab paman dengan begitu
santainya” dan itupun menguatkan pikiran Q bahwa ndak ada sesuatu yang tejadi….
“Alhamdulillahnahirnya sampai juga di
kampung halaman “ujar Q”
“stop…stop…stop… paman emang ada acara di
rumah, mengapa begithu banyak orang,,, Paman mau ngasih vira suprice yach…??
Tampak jelas pintu rumah berwarna coklat
tua dan diujung kamarku liat sesosok orang yang terbaring disana… “siapa itu
paman”…?? Secara lemas…. Siapa paman ? ….paman terdiam….. setiap jengkal kaki
melangkah … rasa gusar…. Penesaran…. Semuanya campur aduk menjadi satu.. dan
yang ku lihat ternyata semakin jelas…. Yach dia adalah “ibu…” tanpa berfikir
panjang aku berlari bertatih-tatih ingin segera memeluk jasad ibu.. ibu.. ibu..
mengapa secepat ini Allah mengambilmu ibu….
Ramadhan ini adalah ramadhan yang sangat
bersejarah, saat yang aku impikan untuk mendaptkan malam lailatul qodar bukan
impian yang Q peroleh bahkan melainkan Q harus merelakan orang yang sangat ku
cintai untuk pergi selama-lamanya…….. semoga ini adalah yang terbaik dan semua
pasti ada hikmahnya.
Para pencari dan
penuntut cita-cita…
Telah berhasil meraih apa yang
dicita-citakan para kekasih telah menemukan kekasih yang dicintainya. Tinggal
aku, terombang-ambing kebingungan, diterpa tapal batas antara sampai dan belum
aku berharp terus merapat dan belum aku berharap terus merapat dengan dekat
kepada Allah dengan perantara perkara yang menjauhkan diriku darinya. Ini salah
satu keadaan yang mustahil ya robb… berilah aku seteguk minuman darimu…. Yang
dapat melenyapkan kebinggungan dan lentera petunjuk yang benar wahai dzat yang
mengobati penyakit, wahai dzat yang menyembunyikan lika… wahai dzat yang
menyelamatkanQ…dari berbagai musibah dan bahaya…
Semalam
suntukmata terjag
Adalah
kesia-siaan belaka
Jika bukan
karnanya
Derai tangis air
mata
Yang bukan karnanya
Jua kesia-siaan
tak bermakna
ربنا تقبل منا انك انت السمع العلىم
0 komentar:
Posting Komentar