عَن عَائِشَةَ رَضِي اللهُ عنها قالَتْ
: كان رسولُ اللهِ صَلَّى اللهُ عليه وَسَلَّمَ يَذْكُرُ اللهَ عَلَى كُلِّ اَحْيَانِهِ.
رواه مسلم وعَلَّقَهُ البُخَاري
Diriwayatkan
dari Aisyah R.A.H., beliau berkata bahwa Rosulullah dzikir (ingat) pada Allah
setiap saat . H.R. Imam Muslim dan Imam Bukhori menganggap ini adalah hadits
mu’allaq.
Makna Hadits
Dzikir itu bisa dilakukan pada
setiap saat dan tempat, seperti dzikir di dalam hati, lisan, dzikirnya orang
dalam keadaan suci, hadats, junub, berdiri, duduk, tidur miring, berjalan, naik
(kendaraan), dan sebagainya.
Diperbolehkan
berdzikir dengan mengucapkan tasbih ( سُبْحَانَ اللهِ ), tahmid (الحَمْدُ لِلَه), tahlil (لَاالهَ اِلَّااللهُ), takbir (اللهُ اَكْبَر), shalawat pada Nabi Muhammad, berdo’a dan lain sebagainya,
begitu juga dzikir dengan hati dan lisan.
Analisis
lafadz
·
: عَلَى
كُلِّ اَحْيَانِِهAdalah jama’ dari lafadz حِيْنٌ yang bermakna masa atau waktu.
Fiqih Hadits
Dari pemahaman hadits diatas bisa
disimpulkan bahwa segala perkara yang membatalkan wudhu itu tidak mencegah
sesorang untuk dzikir (ingat) pada Allah.
0 komentar:
Posting Komentar