A. Tujuan Pemilihan Media
Pembelajaran
Tujuan dari pemilihan media
adalah agar media yang digunakan tepat sasaran dan sesuai dengan keperluan,
sehingga memungkinkan terjadinya interaksi yang baik antara peserta didik
dengan media yang digunakan.
Anderson mengemukakan ada dua pendekatan/model dalam
proses pemilihan media pembelajan, yaitu:
a. Pemilihan tertutup
Pemilihan tertutup terjadi apabila alternatif media
telah ditentukan “dari atas” (misalnya oleh Dinas Pendidikan), sehingga mau
tidak mau jenis media itulah yang harus dipakai. Kalaupun kita harus memilih, maka yang kita lakukan lebih
banyak ke arah pemilihan topik/pokok bahasan mana yang cocok untuk dimediakan
pada jenis media tertentu. Misalnya saja, telah ditetapkan
bahwa media yang digunakan adalah media audio. Dalam situasi demikian, bukanlah
mempertanyakan mengapa media audio yang digunakan, dan bukan media lain?
Jadi yang harus kita lakukan adalah memilih topik-topik apa saja yang
tepat untuk disajikan melalui media audio.
b. Pemilihan terbuka.
Model pemilihan terbuka merupakan kebalikan dari
pemilihan tertutup. Artinya, kita masih bebas memilih jenis media apa saja yang
sesuai dengan kebutuhan kita. Alternatif media masih terbuka luas. Proses
pemilihan terbuka lebih luwes sifatnya karena benar-benar kita sesuaikan dengan
kebutuhan dan kondisi yang ada. Namun proses pemilihan terbuka ini
menuntut kemampuan dan keterampilan guru untuk melakukan proses
pemilihan. Seorang guru terkadang bisa melakukan pemilihan media
dengan mengkombinasikan antara pemilihan terbuka dengan pemilihan tertutup.
B.Kriteria Pemilihan Media Pembelajaran
Ada beberapa kriteria yang perlu
diperhatikan dalam pemilihan media. Namun demikian secara teoritik bahwa setiap
media memiliki kelebihan dan kelemahan yang akan memberikan pengaruh kepada
efektifitas program pembelajaran. Sejalan dengan hal ini,
pendekatan yang ditempuh adalah mengkaji media sebagai bagian integral dalam
proses pembelajaran yang kajiannya akan sangat dipengaruhi beberapa kriteria
sebagai berikut:
a. Kesesuaian dengan tujuan,
Perlu dipertimbangkan dalam
pemilihan media harus sesuai dengan tujuan pembelajaran, dan kompetensi yang
ingin dicapai.
b. Kesesuaian dengan materi pembelajaran
Bahan atau materi apa yang
akan diajarkan pada program pembelajaran tersebut. Bahan atau materi tersebut,
sampai sejauh mana kedalaman yang harus dicapai, dengan demikian dapat
dipertimbangkan media apa yang cocok atau sesuai untuk menyampaikan bahan
tersebut kepada peserta didik.
c. Kesesuaian dengan karakteristik pembelajar atau
siswa
Dalam hal ini media haruslah
familiar dengan karakteristik siswa/guru. Karakteristik siswa dilihat dari segi
kuantitatif ataupun kualitatif terhadap media yang akan digunakan. Artinya ada
media yang cocok untuk sekelompok siswa, namun tidak cocok dengan siswa
lainnya. Misalnya ada siswa yang memiliki kekurangan pada salah satu alat
inderanya, maka guru tidak akan memilih media yang tidak bisa diserap oleh
indera peserta didiknya. Selain itu, dipertimbangkan juga aspek kemampuan awal
siswa, budaya maupun kebiasaan siswa. Hal ini perlu dilakukan untuk menghindari
respon negatif siswa, kesenjangan pemahaman antara pemahaman peserta didik
sebagai hasil belajarnya dengan isi materi yang terdapat pada media tersebut.
d. Kesesuaian dengan teori
Media yang dipilih bukan
karena fanatisme guru terhadap suatu media yang dianggap paling disukai dan
paling bagus, namun didasarkan atas teori yang diangkat dari penelitian dan
riset sehingga teruji validitasnya. Media yang dipilih harus menunjukkan
efisiensi dan efektivitas pembelajaran.
e. Kesesuaian dengan gaya belajar siswa
Siswa yang belajar dipengaruhi
oleh gaya belajar, oleh karenanya pemilihan media harus didasarkan pada kondisi
psikologis siswa. Menurut Bobbi DePorter, terdapat tiga gaya belajar siswa; pertama,
tipe visual. Siswa yang memiliki tipe visual akan mudah memahami materi jika
media yang digunakan adalah media visual seperti TV, Video, Gafis dan
lain-lain, kedua, tipe auditif. Siswa tipe ini lebih menyukai cara
belajar dengan mendengarkan dibanding menulis dan melihat tayangan, ketiga,
tipe kinestetik. Siswa pada tipe ini lebih suka melakukan dibandingkan membaca
dan mendengarkan.
C. Prosedur Pemilihan Media Pembelajaran
Rayandra
Asyhar mengemukakan bahwa apabila media yang tersedia cukup beragam dan
jumlahnya banyak, maka para pengguna dalam hal ini guru harus memilih jenis dan
format terlebih dahulu.
Hal ini dilakukan untuk
menghindari ketidaksesuaian media pembelajaran, maka pemilihan media haruslah
melalui prosedur yang sistematik dan terencana. Secara umum menurutnya,
langkah-langkah prosedur pemilihan media untuk pembelajaran adalah dimulai
dengan menganalisis kebutuhan. Analisis kebutuhan ini didasarkan pada faktor-faktor
yang menjadi dasar pemilihan media, yaitu meliputi telaah terhadap
karakteristik peserta didik, kompetensi yang diharapkan, dan karakteristik
materi ajar. Di samping itu, ketersediaan media, keterbatasan sumberdaya,
fasilitas sekolah, biaya, waktu dan lain-lain. Dari hasil analisis kebutuhan
tersebut akan diketahui kira-kira jenis media apa yang diperlukan. Langkah
berikutnya adalah menetapkan pilihan media yang akan digunakan dalam
pembelajaran.
Dari beberapa langkah prosedur pemilihan media
pembelajaran yang telah dikemukakan oleh Rayandra Asyhar, dapat dipahami bahwa
prosedur pemilihan media pembelajaran dimulai dengan menganalisis kebutuhan,
dari sini akan diketahui langkah yang harus ditempuh selanjutnya, yaitu mengidentifikasi
karakteristik peserta didik yang meliputi kemampuan awal, jenis kelamin,
budaya, kebiasaan, dan sebagainya. Langkah berikutnya adalah menelaah
tujuan pembelajaran, artinya media harus mendorong tercapainya kompetensi
yang diinginkan. Kemudian mengkaji karakteristik bahan ajar, artinya
media yang dipilih harus sesuai dan cocok dengan bahan ajar yang telah
dirancang oleh guru. Sehingga pembelajaran akan lebih menarik, lingkungan
belajar lebih dinamis dan akan menghasilkan pembelajaran yang efektif.
Setelah karakteristik peserta didik diidentifikasi,
kemudian menelaah tujuan pembelajaran serta mengkaji karakteristik bahan ajar,
maka langkah selanjutnya adalah menetapkan pilihan media apa yang cocok
dan sesuai dengan kriteria yang diinginkan oleh guru.
D. Prinsip-Prinsip
Penggunaan Media Pembelajaran
Penggunaan media pembelajaran dalam proses pembelajaran perlu
mempertimbangkan beberapa prinsip, yaitu:
1.
Tidak
ada satu media pun yang paling baik untuk semua tujuan. Jadi kemungkinan suatu
media hanya cocok untuk tujuan pembelajaran tertentu, tetapi mungkin juga bisa
digunakan untuk materi yang lain atau dengan kata lain menggunakan media sesuai
dengan materi yang akan diajarkan.
2. Media adalah bagian integral dari proses pembelajaran. Hal ini berarti
bahwa media bukan hanya sekedar alat bantu mengajar saja, tetapi merupakan
bagian yang tak terpisahkan dari proses pembelajaran. Penetapan suatu media
haruslah sesuai dengan komponen lain dalam perancangan pembelajaran.
3. Media apapun yang hendak digunakan, sasaran akhirnya adalah untuk
memudahkan belajar peserta didik. Kemudahan belajar peserta didik haruslah
dijadikan acuan utama pemilihan dan penggunaan suatu media.
4.
Penggunaan
berbagai media dalam satu kegiatan pembelajaran bukan hanya sekedar selingan,
pengisi waktu atau hiburan, melainkan mempunyai tujuan yang menyatu dengan
pembelajaran yang berlangsung.
5.
Pemilihan
media hendaknya objektif, yaitu didasarkan
pada tujuan pembelajaran, tidak didasarkan pada kesenangan pribadi
tenaga pengajar, dan sebagainya.
E.Klasifikasi Media
Dari beberapa penjelasan
mengenai pemilihan media pembelajaran di atas, perlu diketahui klasifikasi
media yang dapat digunakan dalam pembelajaran. Media pembelajaran dapat
diklasifikasikan menjadi beberapa klasifikasi tergantung dari sudut mana
melihatnya.
a. Dilihat dari sifatnya, media dapat dibagi ke
dalam tiga hal:
1) Media auditif, yaitu media yang
hanya dapat didengar saja, atau media yang hanya memiliki unsur suara, seperti
radio, dan reakaman suara.
2) Media visual, yaitu media yang
hanya dapat dilihat saja, tidak mengandung unsur suara. Yang termasuk ke dalam
media ini adalah film slide, foto, transparansi, lukisan, gambar, dan
berbagai bentuk bahan yang bisa dicetak seperti media grafis dan lain
sebagainya.
3) Media audiovisual, yaitu jenis media
yang selain menggunakan unsur suara juga mengandung unsur gambar yang biasa
dilihat, misalnya rekaman video, berbagai ukuran film, slide suara, dan
lain sebagainya. Kemampuan media ini dianggap lebih baik dan lebih menarik,
sebab mengandung kedua unsur media yang pertama dan kedua.
b. Dilihat dari kemampuan jangkauannya, media dapat
pula dibagi ke dalam :
1)
Media yang memiliki
liput yang luas dan serentak seperti radio dan televisi. Melalui media ini
siswa dapat mempelajari hal-hal atau kejadian yang aktual secara serentak tanpa
harus menggunakan ruangan khusus.
2) Media yang mempunyai daya liput yang terbatas
oleh ruang dan waktu seperti film slide, film, video, dan lain
sebagainya.
c. Dilihat dari cara atau teknik pemakaiannya,
media dapat dibagi ke dalam:
1) Media yang diproyeksikan seperti film, slide,
film strip, transparansi, dan lain sebagainya, jenis media yang demikian
memerlukan alat proyeksi khusus seperti film projector untuk
memproyeksikan film, slide projector untuk memproyeksikan film slide,
operhead projector (OHP) untuk memproyeksikan transparansi. Tanpa dukungan
alat proyeksi semacam ini, maka media semacam ini tidak akan berfungsi apa-apa.
2) Media yang tidak diproyeksikan, seperti gambar,
photo, lukisan, radio, dan lainnya.
Menurut Anderson
dalam Arif S. Sadiman, media dapat diklasifikasikan ke dalam sepuluh kelompok,
yaitu: 1) media audio, 2) media cetak, 3) media cetak bersuara, 4) media
proyeksi (visual) diam, 5) media proyeksi dengan suara, 6) media visual gerak,
7) media audio visual gerak, 8) objek, 9) sumber manusia dan lingkungan, 10)
dan media komputer.
Sekian banyak jenis media yang dikemukakan di atas,
bagaimana guru menentukan pilihan medianya tergantung materi ajar yang
dipersiapkan oleh guru, apakah media tersebut sesuai dengan karakteristik
materi, peserta didik, dan sebagainya seperti yang disebutkan di atas. Yang paling penting
diingat oleh guru apakah media yang dipilih tersebut dapat mencapai tujuan
pembelajaran atau tidak.
0 komentar:
Posting Komentar